Lomba Menulis Cerpen Genre Sastra Hijau
Berhadiah Total Rp 50 Juta + Perhutani Green Pen Award.
Lomba Menulis Cerita Pendek Hutan & Lingkungan
PERHUTANI GREEN PEN AWARD
Berhadiah
Uang Tunai, Piagam dan Buku Menulia Sastra Hijau Bersama Perhutani
Peserta Kategori A (Pelajar SLTP dan SLTA)
Peserta Kategori B (Mahasiswa, Guru, Dosen, Penulis/Pengarang dan Umum)
Syarat-Syarat Lomba:
1. Peserta lomba adalah: Warga Negara Indonesia, Pelajar SLTP dan SLTA (Kategori A) dan Mahasiswa, Guru, Dosen, Penulis/Pengarang dan Umum (Kategori , di di Tanah Air maupun yang bermukim di luar negeri
2. Lomba dibuka 22 November 2013 dan ditutup 22 Februari 2014 (Stempel Pos/Jasa Kurir)
3. Judul bebas, tema cerita: Kehidupan manusia dan makluk hidup lainnya (binatang dan tumbuhan) dengan berbagai aspeknya terkait dengan hutan dan lingkungan hidup yang melingkupi eksistensi bumi
4. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang benar, indah (literer) dan komunikatif. Boleh menggunakan jargon bahasa daerah, bahasa asing dan bahasa gaul untuk segmen dialog para tokoh cerita
5. Naskah yang dilombakan karya asli (bukan jiplakan, terjemahan atau saduran) dan belum pernah dipublikasi
6. Panjang naskah 5 – 10 halaman A4, ditik 1,5 spasi dengan huruf Times New Roman ukuran 12 font, margin standar.
7. Naskah diprint sebanyak 2 (dua) rangkap, file dimasukkan dalam CD dilampiri Biodata dan Identitas (Kategori A melampirkan fotocopy Kartu Pelajar/Surat Keterangan dari Sekolah; Kategori B melampirkan Kartu Mahasiswa/KTP bagi Mahasiswa, Guru, Dosen dan Umum melampirkan Fotocopy KTP). Cantumkan alamat, Telepon/HP dan E-mail yang mudah dikontak.
8. Peserta wajib melampirkan tulisan singkat tentang salah satu kegiatan Perum Perhutani. Tulisan ditik rapi sebanyak 70 – 100 kata, diperbolehkan menambahkan foto apabila ada. Sumber informasi mengenai Perum Perhutani dapat diaskes di Situs Remi: www.perumperhutani.com atau dari internet, surat kabar, majalah dll dengan menyebut sumbernya
9. Peserta mengirimkan karya i 1 (satu) judul, maksimal 2 (dua) judul, dikirimkan ke Panitia Lomba Menulis Cerpen Hutan dan Lingkungan (LMCHL) Perum Perhutani – Jl. Gedung Hijau I No.17 Pondok Indah, Jakarta Selatan 12450
10. Naskah yang dilombakan menjadi milik penyelenggara, hakcipta pada pengarang
11. Pemenang diumumkan 22 Maret 2014 melalui Situs: www.perumperhutani.com, www.rayakultura.net dan Grup-Grup Penulis di Jejaring Sosial
12. Hadiah Bagi Pemenang Kategori A
– Pemenang 1: Perhutani Green Pen Award + Uang Tunai Rp 4.000.000,-
– Pemenang 2: Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 2.000.000,-
– Pemenang 3: Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 1.000.000,-
– 3 (Tiga) Pemenang Karya Unggulan, masing-masing mendapat hadiah Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 750.000,-
– 50 (Lima Puluh) Pemenang Harapan mendapat Piagam Perhutani Green Pen Award
13. Hadiah Bagi Pemenang Kategori B
– Pemenang 1: Perhutani Green Pen Award + Uang Tunai Rp 5.000.000,-
– Pemenang 2: Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 3.000.000,-
– Pemenang 3: Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 2.000.000,-
– 3 (Tiga) Pemenang Karya Unggulan, masing-masing mendapat hadiah Piagam Perhutani Green Pen + Uang Tunai Rp 1.000.000,-
– 50 (Lima Puluh) Pemenang Harapan mendapat Piagam Perhutani Green Pen Award
Catatan:
1. Seluruh Pemenang mendapat Buku Seni Menulis Sastra Hijau
2. Informasi Perhutani Green Pen Award dapat diakses di www.perumperhutani.com dan www.rayakultura.net
3. Bagi yang ingin mendalami Sastra Hijau dapat mengakses Artikel-artikel Penulisan Sastra Hijau di Situs: www.rayakultura.net
Jakarta, 22 November 2013
Naning Pranoto – Koordinator Lomba
Apa anak SD dan setingkat juga boleh ikut?
mbak/mas, kalo dikirim via pos bisa kan ya? di kirim k alamat itu kan? Jl. Gedung Hijau I No.17 Pondok Indah, Jakarta Selatan 12450 ? mohon balesannya
Waah, saya sangat tertarik dengan tema lomba cerpen sastra hijau ini, tidak hanya menarik tapi sekaligus menjadi penyadaran bagi kita -utamanya bagi penulis sendiri- agar arif memanfaatkan alam.
Namun, dengan segala kerendahan hati, saya merasa kecewa dengan salah satu prosedur: Naskah diprint sebanyak 2 (dua) rangkap, file dimasukkan dalam CD. Kenapa harus dicetak hardcopy sebanyak 2 rangkap? Apakah tidak sayang dengan kertas yang terpakai? Jika alasannya untuk memudahkan penjurian atau penilaian, bukankah sekarang sudah era digital yang hampir semua gadget kita langsung bisa baca dari sana. Alangkah lebih mudah jika cukup dengan softcopy dengan file yang sudah diprotect -untuk mencegah pencurian karya.
Demikian apa yang saya sampaikan dan menjadi uneg-uneg yang sudah dari kemarin saya dan teman-teman perbincangkan. Mohon maaf jika ada salah kata. Harapan saya, lomba ini diselenggarakan berjalan lancar, dan seharusnya memberikan contoh yang nyata meski ini kelihatannya langkah kecil. Salam go green.
Harry
boleh pakai nama pena nggak?
Kalau ceritanya berbau khayal apa boleh ? Trima kasih.
kARYA YANG DIKIRIMKAN BOLEH DIMINTA LAGI NGGAK KARENA ADA HAL-HAL YANG PERLU DIRALAT…
Kalau dikirimnya tanggal 20 Februari dan kalau sampainya lebih dari tanggal 22 Februari apa masih diterima?
Saya ingin sekali mengikuti lomba ini,namun saya baru bisa mengirimkan naskah pada tanggal 20 Februari 2014. Rencana mau saya kirim lewat pos. Jika sampainya lebih dari tanggal 22 Februari 2014 apakah masih diterima. Mohon balasannya.Terima Kasih
maaf ya min. mungkin kami agk telat ngirim cerpen kami. caalon peeserta
Dengan Hormat, Melalui komentar ini saya,
Nama : Agung Sulistiono
Judul Cerpen : Insaf di Gunung Ungaran
menyatakan mengundurkan diri dari Lomba Menulis Cerpen (LMCHL) dikarenakan ada sesuatu hal.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Kepada Yth panitia lomba
Apakah Naskah cerpen saya berjudul “Bolehkah Aku Titipkan Kepadamu” atas nama Lealdo Ayubi Raditcyu sudah dan dapat diterima ?
Terima Kasih
Selamat siang, Bu. saya sudah mengirim karya saya. apakah karya saya sudah diterima panitia? terima kasih untuk jawabannya.
kok link pengumumannnya ga bisa dibuka?